Setelah menapaki anak tangga dengan pendakian yang cukup melelahkan, semuanya terbayarkan saat pemandangan mulai terlihat di depan mata.
Dinding
teras pertama Situs Megalith Gunung Padang nampak berupa tumpukan batu-batu bersegi
lima yang membelalakkan mata yang melihatnya.
Teras
pertama merupakan area yang paling luas, area paling bawah yang terpisah dari
empat teras lainnya yang saling berdekatan di bagian atas. Di teras pertama
ini, biasanya pengunjung paling ramai berkumpul, mungkin karena pemandangannya
yang menakjubkan, juga karena adanya pihak pengelola yang menceritakan sejarah dan
latar belakang dari Situs Megalith yang telah mendunia ini.
Tumpukan
batu punden berundak yang hampir semuanya bersegi lima ini, menumpuk bahkan
menggunung layaknya sebuah bangunan piramida yang runtuh.
Di
teras pertama ini, terdapat sebuah pagar batu yang berbentuk persegi panjang. Di
mana di kedua ujungnya masing-masing terdapat gerbang sebagai pintu masuk dan
keluar dari pagar tersebut. Di dalam
pagar ini terdapat sebuah batu yang juga bersegi lima, berbentuk seperti meja,
dengan warna batu yang kuning keemas-emasan.
Terdapat
juga beberapa batu gamelan, yang jika dipukul akan menghasilkan suara layaknya
alat musik tradisional asli Indonesia.
Di
teras pertama yang merupakan teras satu sekaligus teras utama ini, terdapat
banyak batu-batu yang tegak berdiri. Ada yang berdiri lurus ke atas, ada juga
posisinya yang sudah mengalami kemiringan. Batu-batu yang berdiri ini, dilarang
untuk diduduki apalagi dinaiki. Alasan tersebut dipertegas untuk menjaga agar
warisan budaya megalitikum ini tetap lestari dan tetap terjaga keamanannya.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar