Gerbang utama untuk masuk ke kompleks Keraton Yogyakarta dari arah utara adalah Gapura Gladhag dan Gapura Pangurakan. Setelah melangkah masuk, terdapat Alun-Alun Lor (Alun-Alun Utara). Alun-Alun Lor merupakan sebuah lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Terdapat dua buah pohon beringin di tengah alun-alun yang masing-masing dipagari dari batu bata.
Bangsal Pagelaran berada di sebelah selatan Alun-Alun Lor yang merupakan bangunan utama Keraton Yogyakarta. Bangsal Pagelaran dihiasi relief pada bagian luar di sebelah atas gerbang yang memiliki histori tersendiri.
Di sebelah kiri dan kanan Bangsal Pagelaran terdapat dua buah bangsal yang disebut Bangsal Pemandengan. Bangsal ini dipergunakan oleh Sri Sultan beserta para pimpinan prajurit untuk menyaksikan jalannya latihan perang-perangan.
Bangsal
Pengapit atau Bangsal Pasewakan difungsikan sebagai museum untuk tempat
peragaan busana adat Keraton Yogyakarta.
Bangsal Pengrawit terletak di sebelah barat Bangsal Pengapit yang dipergunakan oleh Sri Sultan untuk melantik seorang patih. Terdapat selogilang sebagai tempat singgasana Sri Sultan dan Putra Mahkota.
Selanjutnya,
di halaman belakang Bangsal Pagelaran terdapat relief-relief perjuangan
Pangeran Mangkubumi yang merupakan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau pendiri
Karaton Ngayogyakarta. Terdapat juga relief-relief perjuangan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX sejak zaman penjajahan belanda hingga penyerahan kedaulatan.
Dan yang terakhir adalah Bangsal Pacikeran. Bangsal ini digunakan oleh Abdi Dalem Singonegoro dan Mertolulut (Abdi Dalem Algojo Keraton) hingga sampai tahun 1926.
Sebenarnya masih banyak bangsal-bangsal lainnya yang belum sempat admin liput mengingat waktu yang cukup singkat saat menyempatkan diri berkunjung ke Keraton Yogyakarta, seperti Bangsal Kori, Bangsal Agung Siti Hinggil, Bangsal Manguntur Tangkil, Bangsal Witono, dan beberapa spot lainnya. Mungkin di lain waktu saat ada kesempatan berkunjung kembali ke Keraton Yogyakarta yang sungguh mempesona ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar