Jumlah Pengunjung

Selasa, 04 April 2017

OBJEK WISATA ALTERNATIF JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA

Jawa Tengah dan Yogyakarta memang kaya akan warisan budaya. Jangan heran jika Yogyakarta dinobatkan sebagai kota seribu candi. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya candi-candi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Berikut ini Atlantis Photography merangkumnya dalam Objek Wisata Alternatif Jawa Tengah dan Yogyakarta.



Candi Borobudur berada di Magelang Jawa Tengah. Sebagai salah satu warisan dunia Unesco, Candi Borobudur menyimpan misteri peradaban masa lampau. Bangunan megah yang klaim sebagai peninggalan dinasti syailendra ini, memiliki ciri khas berupa stupa yang di dalamnya terdapat patung orang yang sedang bersemedi. Untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur, wisatawan nusantara dikenakan tarif masuk yaitu sebesar Rp 30.000,-.



Candi Ratu Boko atau yang lebih dikenal sebagai Keraton Ratu Boko, berada di Sleman Yogyakarta. Candi ini merupakan reruntuhan bangunan yang diduga dulunya merupakan keraton milik Ratu Boko, ayahandanya Roro Jonggrang, putri raja yang dikutuk menjadi salah satu candi pada Candi Sewu. Candi Ratu Boko memiliki ciri khas berupa gapura ganda yang berdiri megah, yang sering dijadikan lokasi shooting beberapa adegan film Indonesia. Selain itu, di Candi Ratu Boko terdapat kolam pemandian yang berbentuk persegi maupun berbentuk melingkar. Pengunjung biasa datang ke Candi Ratu Boko untuk menyaksikan tenggelamnya matahari (sunset). Untuk dapat menyaksikan keindahan dan pesona yang ditawarkan Candi Ratu Boko, pengunjung nusantara dikenakan tarif masuk sebesar Rp 25.000,- perorang dengan tarif parkir motor sebesar Rp 3.000,-.



CandiPlaosan berada di Klaten Jawa Tengah. Lokasinya tidak jauh dari Candi Prambanan Yogyakarta. Candi ini merupakan perpaduan antara peradaban Hindu Budha. Candi yang berbentuk seperti Candi Prambanan, yang tinggi menjulang tetapi memiliki stupa seperti Candi Borobudur. Dari kejauhan, Candi ini seolah berada di tengah areal persawahan. Stasiun Televisi RCTI mempromosikan bahkan menjadikan Candi Plaosan sebagai icon yang sering ditampilkan oleh Stasiun Televisi Swasta tersebut. Candi Plaosan terbagi dalam 2 kompleks candi. Yang di sebelah utara merupakan kompleks candi utama yang disebut sebagai Candi Plaosan Lor. Dan yang di sebelah selatan disebut Candi Plaosan Kidul.




Candi Plaosan Kidul berada sekitar 100 meter ke arah selatan dari Candi Plaosan Lor. Sama halnya seperti Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul sebagian besar bangunan candinya masih dalam tahap pemugaran. Candi ini berada tepat menghadap ke pemukiman penduduk. Jadi ada rasa khawatir akan keamanan batu-batu candi yang bisa saja dicuri atau dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Pengunjung yang datang ke Candi Plaosan Lor maupun Candi Plaosan Kidul hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 3.000,- saja. Sungguh murah, bukan! Hal ini didasarkan pada pengelolaan candi yang masih berada di bawah pengelolaan dari pihak pemda setempat.



Rotowijayan merupakan jalan yang berada di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton Yogyakarta. Jalan Rotowijayan ini berada tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, yang merupakan tempat untuk berburu oleh-oleh. Di jalan ini pengunjung akan menemukan tempat untuk melihat secara langsung bagaimana cara pembuatan batik, bagaimana proses pembuatan penganan khas jogja maupun melihat lukisan-lukisan hasil karya Abdi Dalem Keraton Yogyakarta secara cuma-cuma alias gratis, meskipun tanpa membeli oleh-oleh tersebut.



Museum ini merupakan tempatnya kereta keraton dari masa ke masa dipamerkan. Terdapat puluhan kereta keraton yang dulunya digunakan oleh para keluarga keraton. Museum ini berada di Jalan Rotowijayan, tidak jauh dari Alun-Alun Lor Keraton Yogyakarta. Untuk memasuki museum ini, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000,- dan izin memotret sebesar Rp 2.000,-. Objek wisata yang murah meriah, namun menyuguhkan pemandangan yang luar biasa.





Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana Kesultanan Yogyakarta. Kompleks bangunan keraton berfungsi sebagai tempat tinggal sultan yang turun temurun menjalankan tradisi hingga saat ini. Pagelaran merupakan bangunan utama Keraton Yogyakarta. Bangsal ini berada di sebelah selatan Alun-Alun Lor, yang di tengah alun-alun tersebut terdapat dua buah pohon beringin yang masing-masing dipagari dari batu bata. Terdapat bangsal-bangsal di dalam kompleks Keraton Yogyakarta yang memiliki fungsi masing-masing. Terdapat juga relief-relief perjuangan Pangeran Mangkubumi yang merupakan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau pendiri Karaton Ngayogyakarta. Untuk memasuki Keraton Yogyakarta, pengunjung hanya dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5.000,-.



Berkunjung ke Yogyakarta, belum lengkap rasanya jika tidak mampir di Malioboro. Malioboro sebenarnya adalah sebuah jalan yang paling ramai dipadati pengunjung yang ingin mengabadikan moment kunjungannya di Yogyakarta untuk berselfie dengan view Jalan Maioboro yang berada di dua titik. Jangan heran jika setiap harinya Jalan Malioboro selalu dipadati pengunjung. Untuk berselfie di Jalan Malioboro ini, pengunjung harus rela mengantri panjang, seperti halnya antrian saat pembagian raskin. Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah pergi ke Yogyakarta tetapi belum mampir ke Malioboro, seolah-olah seperti belum pernah menginjakkan kakinya di Yogyakarta. Jadi pastikan untuk mampir di Malioboro, dan ikutan mengantri untuk memastikan bahwa anda telah berlibur di Yogyakarta.

Selain dari delapan objek wisata yang telah dijabarkan di atas, terdapat banyak sekali objek wisata alternatif di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tetapi Atlantis Photography merangkumnya sebagai acuan untuk pembaca yang ingin memilih objek wisata mana yang nantinya akan dikunjungi saat menginjakkan kaki di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Semoga bermanfaat untuk referensi liburan anda. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar