Pantai Labuhan Jukung KRUI, Kabupaten Pesisir Barat Lampung memang menyajikan pesona wisata pantai yang luar biasa indahnya. Berada tepat di jantung kota Krui, menjadikan Pantai Labuhan Jukung menjadi salah satu pantai wisata andalan di kabupaten termuda di Provinsi Lampung ini.
Pada setiap bulan April selalu diadakan Festival Teluk Stabas yang menjadi event tahunan di kabupaten ini. Festival Teluk Stabas merupakan rangkaian acara dari Pesona KRUI Kabupaten Pesisir Barat termasuk pelaksanaan KRUI Fair yang berlangsung sejak tanggal 13 April hingga 22 April 2017 di Lapangan Merdeka Kota KRUI. Dalam Festival Teluk Stabas IV ini diselenggarakan Rekor MURI 1001 Ngunduh Damar dan Parade Budaya Arak-Arakan Mulang Ngunduh Damar dan Bebai Nyuncun Pahar.
Atlantis Photography KRUI sebagai Fotografi Dokumenter Pariwisata khususnya Kabupaten Pesisir Barat Lampung hadir untuk mendongkrak pariwisata di Negeri Para Sai Batin dan Ulama ini dengan memperkenalkan paket Foto Wisata dan Foto Kembar yang merupakan ciri khas dari Atlantis Photography KRUI.
Untuk foto wisata dan foto kembar bisa dilihat contohnya sebagai berikut, ada kembar dua, kembar tiga dan seterusnya.
Bagi yang berminat menggunakan jasa Atlantis Photography KRUI di seputaran Pantai Wisata Labuhan Jukung KRUI bisa menghubungi Telepon/WA 082306831122, BBM 545CD29D. Semoga Bermanfaat untuk perjalanan wisata anda.
STUDIO: Jalan Lintas Barat KM 5 Pekon Lintik Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat - Lampung
Jumlah Pengunjung
Jumat, 14 April 2017
Rabu, 12 April 2017
SYARAT DAN KETENTUAN Lomba Foto Wisata “Festival Teluk Stabas IV” 13 – 22 April 2017
Lomba
foto wisata Festival Teluk Stabas IV dibuka untuk peserta umum. Syarat dan ketentuan
lomba foto wisata tersebut sebagai berikut:
-
Foto yang dilombakan wajib sesuai dengan tema: “Kemeriahan Pesona Krui Pesisir
Barat”.
-
Tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan kekerasan.
-
Foto diambil pada tanggal 13 – 20 April 2017 pukul 21:00 WIB.
-
Olah digital diperbolehkan sebatas perbaikan kualitas foto (brightness,
saturation, contras, crop).
-
Keputusan yang diambil oleh panitia dan juri bersifat mutlak, mengikat, dan
tidak dapat diganggu gugat.
-
Panitia tidak bertanggung jawab apabila ada pelanggaran hak cipta atau terdapat
pihak yang mengajukan tuntutan hukum dari pihak lain.
-
Hak publikasi foto oleh Dinas Pariwisata Pesisir Barat selama 2 tahun dan hak
cipta tetap milik sah pemilik foto (berlaku untuk juara 1 – 6).
-
Mendaftar secara online dengan cara Direct Massage (DM) ke akun instagram
@kruitourism atau ke email pariwisatapesisirbarat@gmail.com
dengan format:
Nama :
NIK/Kartu
Pelajar :
Alamat :
Nomor
Telepon :
Akun
IG/Email :
-
Para pemenang diwajibkan mengumpulkan file high resolution dari foto tersebut
sebelum pengumuman, pemenang yang tidak mengumpulkan akan dicabut kembali
keputusan pemenangnya.
-
Foto high resolution yang dimaksud memiliki ukuran minimal 2500 pixel pada sisi
terpanjangnya.
Ketentuan
Pengumpulan
1.
Wajib follow akun @kruitourism
2.
Wajib me-repost pengumuman lomba.
3.
Berikan caption yang menarik, lokasi dan tag 5 teman pada setiap post.
4.
Foto hasil karya sendiri.
5.
Gunakan tagar #kruitourism #lombafotoFTS
Hadiah
Juara
1 : Rp 1.200.000,- + Tropy + Piagam
Juara
2 : Rp 1.000.000,- + Tropy + Piagam
Juara
3 : Rp 800.000,-
+ Tropy + Piagam
Juara
Harapan 1 : Rp 700.000,- + Tropy + Piagam
Juara
Harapan 2 : Rp 500.000,- + Tropy + Piagam
Juara
Harapan 3 : Rp 300.000,- + Tropy + Piagam
Voucher
Pulsa Rp 250.000,- untuk 5 Juara Nominasi dari Krui Cellular
Voucher Makan untuk 5 Juara Nominasi dari RM.
Sari Rasa Krui.
Selasa, 11 April 2017
PANTAI LABUHAN JUKUNG – FESTIVAL TELUK STABAS IV
Kota
Krui yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Pesisir Barat, merupakan salah satu
Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Provinsi Lampung. Banyak sekali wisatawan
nusantara bahkan mancanegara yang datang berkunjung untuk berselancar dan atau menikmati
keindahan pantai-pantai yang ada di kabupaten termuda pemekaran dari Kabupaten
Lampung Barat ini. Salah satu pantai yang cukup terkenal adalah Pantai Labuhan
Jukung.
Pantai Labuhan Jukung berjarak sekitar 230 KM dari Kota Bandar Lampung. Berada tepat di jantung kota Krui, di pusat Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat, menjadikan Pantai Labuhan Jukung ini dikelola dengan baik oleh Dinas Pariwisata setempat.
Di dalam kompleks Pantai Labuhan Jukung terdapat sebuah GSG yang diberi nama Gedung Serba Guna Selalau. GSG ini berfungsi sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah difungsikan dari beberapa tahun silam.
Gerbang Utama untuk masuk ke Pantai Labuhan Jukung tepat menghadap ke Lapangan Merdeka Kota Krui. Lapangan ini biasa digunakan untuk berbagai perhelatan akbar. Salah satunya adalah Pesona KRUI Pesisir Barat, yang diselenggarakan dengan rangkaian acara Festival Teluk Stabas IV, Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition, Rekor MURI 1001 Ngunduh Damar dan Krui Fair yang akan digelar mulai tanggal 13 hingga 22 April 2017.
Pantai Labuhan Jukung berjarak sekitar 230 KM dari Kota Bandar Lampung. Berada tepat di jantung kota Krui, di pusat Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat, menjadikan Pantai Labuhan Jukung ini dikelola dengan baik oleh Dinas Pariwisata setempat.
Di dalam kompleks Pantai Labuhan Jukung terdapat sebuah GSG yang diberi nama Gedung Serba Guna Selalau. GSG ini berfungsi sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah difungsikan dari beberapa tahun silam.
Gerbang Utama untuk masuk ke Pantai Labuhan Jukung tepat menghadap ke Lapangan Merdeka Kota Krui. Lapangan ini biasa digunakan untuk berbagai perhelatan akbar. Salah satunya adalah Pesona KRUI Pesisir Barat, yang diselenggarakan dengan rangkaian acara Festival Teluk Stabas IV, Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition, Rekor MURI 1001 Ngunduh Damar dan Krui Fair yang akan digelar mulai tanggal 13 hingga 22 April 2017.
Festival
Teluk Stabas adalah agenda tahunan yang diselenggarakan untuk memperkenalkan
potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Barat, juga merupakan ajang
perlombaan dan pergelaran kesenian adat istiadan dan budaya. Rangkaian kegiatan
yang akan diselenggarakan di antaranya:
-
Lomba Tari Adat,
-
Lomba Tari Kreasi,
-
Lomba Ngunduh Damar,
-
Lomba Pidato Bahasa Inggris,
-
Lomba Layang-Layang,
-
Lomba Lagu Lampung,
-
Lomba Mawalan,
-
Lomba Foto Wisata,
-
Lomba Bahasa Arab,
-
Lomba Pidato Bahasa Mandarin,
-
Lomba Ngukur Kelapa.
Ngunduh
damar adalah rutinitas masyarakat Krui yang telah turun temurun dan tetap lestari
hingga saat ini, karena getah damar merupakan salah satu komoditas andalan di
Pesisir Barat yang terkenal akan getah damar mata kucingnya di mata dunia.
Terlebih di Pesisir Barat ada Undang-Undang yang mengatur ketentuan untuk tidak
diperbolehkan menebang pohon damar yang menjadi icon kota ini, Damar – Blue
Merlin. Sementara Blue Merlin atau yang biasa orang Krui menyebutnya sebagai
Ikan Tuhuk, merupakan ikan yang biasa ditangkap oleh nelayan setempat.
Mengingat
waktu pelaksanaan Festival Teluk Stabas IV yang sudah mulai dekat, stand-stand
untuk pameran sudah dipersiapkan dan sedang dalam proses penataan. Aparat
kepolisian dan Pol PP telah bersiaga dan sedang latihan untuk pengamanan
menjelang pelaksanaan acara akbar ini.
Jadi
jangan sampai ketinggalan ya untuk bisa hadir di kota Krui, Kabupaten Pesisir
Barat Lampung, tanggal 13 – 22 April 2017. Sayang jika dilewatkan.
Minggu, 09 April 2017
KABUPATEN PESISIR BARAT (KRUI)
Kabupaten
Pesisir Barat yang beribu kota Krui, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lampung Barat yang beribu kota Liwa, yang disahkan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung pada tanggal 25 Oktober 2012, dan diresmikan pada tanggal 22 April 2013
yang akhirnya ditetapkan sebagai hari lahirnya Kabupaten Pesisir Barat.
Kabupaten termuda di Provinsi Lampung ini, hampir sebagian besar wilayahnya
merupakan daerah pesisir dengan garis pantai mencapai 230 KM membentang dari
Kecamatan Bengkunat Belimbing di perbatasan Kabupaten Tanggamus Provinsi
Lampung, hingga Kecamatan Lemong di perbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Kabupaten Pesisir Barat diapit oleh Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang membentang dari perbatasan Tanjakan Sedayu Kabupaten Tanggamus hingga perbatasan dengan Kubu Perahu Liwa, Kabupaten Lampung Barat. TNBBS merupakan jalur Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh yang berasal dari patahan Sesar Sumatra yang biasa disebut sebagai Sesar Semangko.
Kabupaten Pesisir Barat dipimpin oleh kepala daerah yaitu Bapak DR. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H., yang akrab disapa Udo Lal (udo, sebutan untuk kakak laki-laki tertua) dan Ibu Erlina, S.P., M.H., yang akrab disapa Wo Erlina (wo, sebutan untuk kakak perempuan tertua) sebagai Bupati dan Wakil Bupati definitif pertama yang dipilih secara langsung melalui Pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 09 Desember 2015 yang lalu. Sebelumnya Kabupaten Pesisir Barat dipimpin oleh Penjabat Bupati Bapak H. Kherlani, S.E., dua tahun pertama dan dilanjutkan oleh Penjabat Bupati Bapak Drs. Qodratul Ikhwan, M.M., satu tahun berikutnya.
Kabupaten Pesisir Barat diapit oleh Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang membentang dari perbatasan Tanjakan Sedayu Kabupaten Tanggamus hingga perbatasan dengan Kubu Perahu Liwa, Kabupaten Lampung Barat. TNBBS merupakan jalur Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh yang berasal dari patahan Sesar Sumatra yang biasa disebut sebagai Sesar Semangko.
Kabupaten Pesisir Barat dipimpin oleh kepala daerah yaitu Bapak DR. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H., yang akrab disapa Udo Lal (udo, sebutan untuk kakak laki-laki tertua) dan Ibu Erlina, S.P., M.H., yang akrab disapa Wo Erlina (wo, sebutan untuk kakak perempuan tertua) sebagai Bupati dan Wakil Bupati definitif pertama yang dipilih secara langsung melalui Pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 09 Desember 2015 yang lalu. Sebelumnya Kabupaten Pesisir Barat dipimpin oleh Penjabat Bupati Bapak H. Kherlani, S.E., dua tahun pertama dan dilanjutkan oleh Penjabat Bupati Bapak Drs. Qodratul Ikhwan, M.M., satu tahun berikutnya.
Kabupaten
Pesisir Barat terdiri dari 11 kecamatan, meliputi:
1.
Bengkunat Belimbing,
2.
Bengkunat,
3.
Ngambur,
4.
Pesisir Selatan,
5.
Krui Selatan,
6.
Pesisir Tengah,
7.
Way Krui,
8.
Karya Penggawa,
9.
Pesisir Utara,
10.
Lemong, dan
11.
Pulau Pisang.
Sektor
Pariwisata merupakan potensi andalan Kabupaten Pesisir Barat. Jadi jangan heran
jika Pantai di KRUI dijuluki sebagai Bali Kedua. Ratusan bahkan ribuan turis
datang dari berbagai belahan dunia untuk berselancar di Pantai Labuhan Jukung
maupun Pantai Tanjung Setia. Selain itu, Kabupaten Pesisir Barat memiliki dua
pulau destinasi wisata yaitu Pulau Pisang (yang merupakan satu kecamatan dari
sepuluh kecamatan lainnya) dan Pulau Betuah yang tak berpenghuni tempat
habitatnya penyu yang dilindungi.
Akses
perhubungan dari dan menuju Kota Krui Kabupaten Pesisir Barat Lampung bisa
dilakukan melalui darat, laut, maupun udara. Jalan Nasional Lintas Barat yang
menghubungkan Kabupaten Pesisir Barat dengan Provinsi Bengkulu, Pelabuhan Kuala
Stabas peninggalan zaman belanda yang saat ini difungsikan sebagai dermaga
perahu nelayan maupun Bandara Pekon Serai yang beberapa waktu yang lalu telah
resmi berganti nama menjadi Bandara Muhammad Taufik Kiemas, dan jalan menuju
bandara tersebut diberi nama Jalan Fatmawati. Pemberian nama tersebut
didasarkan atas dua orang tokoh penting di Indonesia yang mempunyai darah
keturunan krui.
Potensi
hasil bumi dan hutan yang memiliki nilai jual tinggi seperti damar mata kucing,
yang merupakan getah damar kualitas terbaik di dunia dan telah diakui
internasional yang berasal dari wilayah Krui. Jadi jangan heran jika di
sepanjang jalan menuju Kabupaten Pesisir Barat terdapat banyak pohon damar yang
menjadi ciri khas dari Negeri Para Sai Batin dan Ulama ini.
Note:
Postingan ini merupakan postingan perdana Atlantis Photography yang mengupas objek wisata di Kabupaten Pesisir Barat. Sebagai anak pribumi yang ingin mendongkrak objek wisata di tanah kelahiran, tentunya saya pribadi Edi Saputra, S.Pd., selaku admin Atlantis Photography KRUI yang dulu pernah memiliki website www.ElankTakBersayap.Blogspot.Com yang saat ini dialihkan ke website ini, ke depannya akan fokus dengan Fotografi Dokumenter Pariwisata khususnya untuk Objek Wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat yang beribu kota KRUI. Semoga bermanfaat dan menjadi website andalan Negeri Para Sai Batin dan Ulama ini. Insya Allah. Aamiin...
Selasa, 04 April 2017
OBJEK WISATA ALTERNATIF JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA
Jawa
Tengah dan Yogyakarta memang kaya akan warisan budaya. Jangan heran jika
Yogyakarta dinobatkan sebagai kota seribu candi. Hal ini dapat dibuktikan
dengan ditemukannya candi-candi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Berikut
ini Atlantis Photography merangkumnya dalam Objek Wisata Alternatif Jawa Tengah
dan Yogyakarta.
Candi
Ratu Boko atau yang lebih dikenal sebagai Keraton Ratu Boko, berada di Sleman
Yogyakarta. Candi ini merupakan reruntuhan bangunan yang diduga dulunya
merupakan keraton milik Ratu Boko, ayahandanya Roro Jonggrang, putri raja yang
dikutuk menjadi salah satu candi pada Candi Sewu. Candi Ratu Boko memiliki ciri
khas berupa gapura ganda yang berdiri megah, yang sering dijadikan lokasi
shooting beberapa adegan film Indonesia. Selain itu, di Candi Ratu Boko
terdapat kolam pemandian yang berbentuk persegi maupun berbentuk melingkar.
Pengunjung biasa datang ke Candi Ratu Boko untuk menyaksikan tenggelamnya
matahari (sunset). Untuk dapat menyaksikan keindahan dan pesona yang ditawarkan
Candi Ratu Boko, pengunjung nusantara dikenakan tarif masuk sebesar Rp 25.000,-
perorang dengan tarif parkir motor sebesar Rp 3.000,-.
CandiPlaosan berada di Klaten Jawa Tengah. Lokasinya tidak jauh dari Candi Prambanan
Yogyakarta. Candi ini merupakan perpaduan antara peradaban Hindu Budha. Candi
yang berbentuk seperti Candi Prambanan, yang tinggi menjulang tetapi memiliki
stupa seperti Candi Borobudur. Dari kejauhan, Candi ini seolah berada di tengah
areal persawahan. Stasiun Televisi RCTI mempromosikan bahkan menjadikan Candi
Plaosan sebagai icon yang sering ditampilkan oleh Stasiun Televisi Swasta
tersebut. Candi Plaosan terbagi dalam 2 kompleks candi. Yang di sebelah utara
merupakan kompleks candi utama yang disebut sebagai Candi Plaosan Lor. Dan yang
di sebelah selatan disebut Candi Plaosan Kidul.
Candi
Plaosan Kidul berada sekitar 100 meter ke arah selatan dari Candi Plaosan Lor.
Sama halnya seperti Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul sebagian besar
bangunan candinya masih dalam tahap pemugaran. Candi ini berada tepat menghadap
ke pemukiman penduduk. Jadi ada rasa khawatir akan keamanan batu-batu candi
yang bisa saja dicuri atau dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung
jawab. Pengunjung yang datang ke Candi Plaosan Lor maupun Candi Plaosan Kidul
hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 3.000,- saja. Sungguh murah, bukan! Hal
ini didasarkan pada pengelolaan candi yang masih berada di bawah pengelolaan
dari pihak pemda setempat.
Rotowijayan
merupakan jalan yang berada di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton
Yogyakarta. Jalan Rotowijayan ini berada tidak jauh dari Keraton Yogyakarta,
yang merupakan tempat untuk berburu oleh-oleh. Di jalan ini pengunjung akan
menemukan tempat untuk melihat secara langsung bagaimana cara pembuatan batik,
bagaimana proses pembuatan penganan khas jogja maupun melihat lukisan-lukisan
hasil karya Abdi Dalem Keraton Yogyakarta secara cuma-cuma alias gratis,
meskipun tanpa membeli oleh-oleh tersebut.
Museum
ini merupakan tempatnya kereta keraton dari masa ke masa dipamerkan. Terdapat
puluhan kereta keraton yang dulunya digunakan oleh para keluarga keraton.
Museum ini berada di Jalan Rotowijayan, tidak jauh dari Alun-Alun Lor Keraton
Yogyakarta. Untuk memasuki museum ini, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar
Rp 5.000,- dan izin memotret sebesar Rp 2.000,-. Objek wisata yang murah
meriah, namun menyuguhkan pemandangan yang luar biasa.
Karaton
Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana Kesultanan Yogyakarta. Kompleks
bangunan keraton berfungsi sebagai tempat tinggal sultan yang turun temurun
menjalankan tradisi hingga saat ini. Pagelaran merupakan bangunan utama Keraton
Yogyakarta. Bangsal ini berada di sebelah selatan Alun-Alun Lor, yang di tengah
alun-alun tersebut terdapat dua buah pohon beringin yang masing-masing dipagari
dari batu bata. Terdapat bangsal-bangsal di dalam kompleks Keraton Yogyakarta
yang memiliki fungsi masing-masing. Terdapat juga relief-relief perjuangan
Pangeran Mangkubumi yang merupakan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau pendiri
Karaton Ngayogyakarta. Untuk memasuki Keraton Yogyakarta, pengunjung hanya
dikenakan tarif masuk sebesar Rp 5.000,-.
Berkunjung
ke Yogyakarta, belum lengkap rasanya jika tidak mampir di Malioboro. Malioboro
sebenarnya adalah sebuah jalan yang paling ramai dipadati pengunjung yang ingin
mengabadikan moment kunjungannya di Yogyakarta untuk berselfie dengan view
Jalan Maioboro yang berada di dua titik. Jangan heran jika setiap harinya Jalan
Malioboro selalu dipadati pengunjung. Untuk berselfie di Jalan Malioboro ini,
pengunjung harus rela mengantri panjang, seperti halnya antrian saat pembagian
raskin. Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah pergi ke
Yogyakarta tetapi belum mampir ke Malioboro, seolah-olah seperti belum pernah
menginjakkan kakinya di Yogyakarta. Jadi pastikan untuk mampir di Malioboro,
dan ikutan mengantri untuk memastikan bahwa anda telah berlibur di Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)